Cari artikel

Sunday, May 1, 2016

MENGENAL SI TROUBLE MAKER : GIGI GERAHAM BUNGSU

Dalam satu periode kehidupan manusia, ada tiga fase pertumbuhan gigi geligi dalam rongga mulut. Benih gigi mulai terbentuk pada usia kehamilan 16 minggu, sehingga diperlukan asupan kalsium dan fluor yang cukup untuk pertumbuhan gigi geligi dan tulang yang kuat. Fase pertama adalah masa gigi bercampur, dimulai pada usia 6-7 bulan dengan tumbuhnya gigi seri bawah diikuti gigi seri atas pada usia 7-8 bulan. Terus bererupsi sampai berjumlah 20 gigi susu sampai usia 11-12 tahun.



Fase ke dua, masa gigi bercampur (mix dentition), yaitu gigi geligi susu masih ada di dalam rongga mulut tetapi gigi dewasa sudah mulai erusi. Gigi tampak berjejal jejal dan tidak rapi. Ukuran gigi dewasa lebih besar dari gigi susu dan warnanya lebih kuning. Fase ini dimulai pada usia 6-7 tahun dengan tumbuhnya gigi seri bawah. Biasanya diawali dengan goyahnya gigi susu (jaman dulu,oleh orang tua kita dicabut dengan benang).
Bila dilakukan rongen foto tampak benih benih gigi yang masih terbenam dalam tulang rahang.





Fase terakhir atau ketiga adalah fase gigi dewasa, dimana 20 gigi susu sudah tergantikan semua oleh 32 gigi dewasa. Gigi yang tarakhir tumbuh adalah gigi geraham ke 3 atau geraham bungsu pada usia 17 tahun atau lebih. Karena proses tumbuhnya pada usia dewasa dengan tulang dan gusi yang sudah keras dan tebal, sering kali menimbulkan rasa sakit, demam, bengkak bahkan sampai trismus (rahang kaku/ tidak bisa membuka mulut)
Seperti halnya makluk hidup, demikian pula manusia mengalami proses evolusi. Pola makanan yang semakin lunak menyebabkan pertumbuhan tulang rahang tidak berkembang secara maksimal. Dahulu lebar rahang atas dan bawah cukup untuk menampung 32 gigi geligi, dengan menciutnya ukuran rahang maka gigi geraham bungsu yang tumbuh terakhir sering tidak mendapat tempat lagi untuk erupsi.
Gigi geraham bungsu ada yang memang tidak ada benih giginya. Bila ada benih gigi tetapi tetap terbenam dalam tulang rahang dinamakan embeded.







Sedangkan gigi geraham bungsu yang tumbuh tetapi tidak pada tempatnya disebut impaksi/ malposisi. Letak gigi geraham bungsu ini bisa bervariasi, bisa vertikal, horisontal, mesio angular bahkan berputar.




Efek samping dari gigi geraham bungsu yang malposisi adalah sulit terjangkau oleh sikat gigi sehingga menjadi tempat berkumpulnya sisa makanan. Dengan kondisi yang tidak bersih ini dapat merusak gigi itu sendiri atau bahkan merusak gigi sebelahnya. Kasus yang lain terkadang tumbuh kista disekitar gigi geraham bungsu tersebut. Yang sering terjadi adalah bengkak yang berulang ulang ulang pada gusi disekitar gigi geraham bungsu itu. Beberapa kasus dilaporkan adalah terbentuknya tumor.



Efek sistemik yang sering dikeluhkan dan sering tidak disadari berasal dari gigi geraham bungsu yang tidak tumbuh atau tumbuh tidak pada tempatnya adalah nyeri kepala, pusing yang berkepanjangan, migrain, tengkuk dan punggung atas yang kaku dan sakit bahkan bisa sampai terjadi vertigo yang parah.
PENANGANAN
Bila sudah banyak menimbulkan keluhan, rasa sakit dan tidak nyaman baik lokal maupun sistemik yang terus menerus, tindakan yang paling baik adalah berkunjung ke dokter gigi. Dokter gigi akan melakukan diagnosa yang baik, mengambil riwayat kesehatan pasien dan rontgen foto sebelum mengambil tindakan. Tindakan operasi kecil / bedah minor yang dilakukan untuk mengambil gigi geraham bungsu tersebut dinamakan odontektomi/ odontotomi. Riwayat sistemik dari penderita yang perlu menjadi perhatian adalah penyakit diabetes mellitus/ kencing manis, hipertensi dan alergi. Sedangkan rontgen foto diperlukan untuk mengetahui posisi yang pasti dari keseluruhan gigi dan akarnya.
Operasi dilakukan oleh dokter gigi yang berkompeten dapat dilakukan dengan pembiusan lokal atau general. Dibutuhkan waktu sekitar 30 – 60 menit untuk mengangkat gigi geraham bungsu yang terbenam ini.
Setelah tindakan oerasi dokter akan memberikan resep antibiotik, antinyeri dan anti bengkak selama 5 hari.

Semoga bermanfaat dan sampai berjumpa pada artikel berikutnya

No comments:

Post a Comment